1.
Peran Standard dan Sertifikasi Produk dalam
Perdagangan Global
Dalam pasar global abad 21, pengaruh standardisasi
proses dan prosedur asesmen konformitas internasional terhadap pemasaran produk
dan jasa Indonesia di luar negeri akan menjadi penting. Ini memerlukan
pemikiran pemikiran yang serius dari pemerintah bekerja sama dengan industri
dan badan standardisasi nasional dan internasional. Kelompok ini harus menjamin
bahwa proses pengembangan standard an sertifikasi mmendorong, dan bukannya
menjadi rintangan, pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Penting bagi suatu hubungan perdagangan global yang
produktif adalah proses dan prosedur yang digunakan untuk mengembangkan dan
mempublikasikan standar produk yang setara dengan tingkat standar
internasional. Standardisasi produk industri memerlukan sertifikasi produk yang
menyatakan bahwa produk memenuhi standar internasional terkait. Sangat
pentingnya elemen ini terhadap perdagangan internasional, sehingga Tokyo Round 1973-1979 dan Uruguay Round of the General Agreement on
Tariffs and Trade 1994 menghasilkan WTO
Agreement on Technical Barriers to Trade (TBT) untuk menangani khususnya
isu standar internasional untuk mempromosikan perdagangan bebas diantara
penandatangan perjanjian tersebut. Perjanjian WTO ini telah diartifikasi oleh
Pemerintah Indonesia dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1994.
Sertifikasi Produk
Disebagian besar Negara anggota ekonomi APEC, program
sertifikasi produk berhubungan dengan
2.
Kebijaksanaan Pemerintah berkaitan dengan
Pengawasan Mutu
Adanya kerja sama di bidang ekonomi antara Negara-negara
di dunia, seperti Asean Free Trade Area (AFTA), Asia Pacific Economic
Cooperation (APEC) dan World Trade Organization (WTO), telah menciptakan sistem
perdagangan dunia yang bebas. Sistem ini nantinya akan memperluas perdagangan
barang dan jasa melintasi batas-batas wilayah suatu Negara, sehingga pasar
nasional nantinya akan bersifat terbuka barang dan jasa impor.
Untuk mendukung pasar nasional dalam menghadapi proses
globalisasi perdagangan tersebut, Pemerintah Indonesia telah menetapkan
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Peraturan
Pemerintah No. 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional dalam rangka
menjamin perlindungan terhadap masyarakat khususnya di bidang keselamatan,
keamanan, kesehatan, dan lingkungan hidup, serta untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi nasional.
Khusus di sektor Industri, Pemerintah Indonesia
melalui Departemen Perindustrian dan Perdagangan telah mengeluarkan
kebijaksanaan berkaitan dengan standardisasi, sertifikasi, akreditasi dan
pengawasan mutu, yaitu :
o
Keputusan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan Republik Indonesia Nomor 108/MPP/Kep/5/1996 tentang Standardisasi,
Sertifikasi,Akreditasi dan Pengawasan Mutu Produk di Lingkungan Departemen
Perindustrian dan Perdagangan sebagaiana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 384/MPP/Kep/8/1999
Tujuan:
Jaminan
Mutu Produk.
Peningkatan
produktivitas dalam rangka meningkatkan daya saing.
Memberikan
perlindungan dalam soal keselamatan, kesehatan dan lingkungan bagi konsumen,
tenaga kerja dan masyarakat.
Mendukung
upaya pencapaian saling pengakuan kegiatan standardisasi dengan Negara lain.
Kegiatan:
Standardisasi.
Perumusan,
Revisi, Penetapan dan Penerapan Standar.
Sertifikasi.
Sistem
mutu, produk hasil uji, inspeksi teknis dan personil.
Akreditasi.
Skema
Akreditasi dan Sertifikasi.
Pengawasan
Mutu.
Produk
Ekspor.
Produk
Impor dan Produksi dalam Negeri yang beredar di pasar.
Penyuluhan
Mutu.
o
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
Republik Indonesia Nomor 164/MPP/Kep/6/1996 tentang Pengawasan Mutu Secara
Wajib untuk Produk Ekspor tertentu.
Tujuan:
Mencegah
ekspor produk-produk Indonesia yang dibawah mutu standar.
Mempertahankan
mutu produk ekspor.
Kegiatan:
Sertifikat
Kesesuaian Mutu (SM)
Pemeriksaan
sebelum penapaam (pre-shipment inspection)
Pengembilan
contoh oleh PPC (Petugas Pengambil Contoh)
Pengujian
oleh Laboratorium Penguji
Memenuhi;
Tidak
memenuhi; diterbitan LHA (Laporan Hasil Analisa) dan produk tidak boleh diekspor.
Eksportir
melampirkan SM pada PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang).
Sertifikat
Produk Penggunaan anda SNI.
Eksportir
mencantumkan cap “BEBAS SM” dan nomor Sertifikat pada PEB.
Pengawasan mutu
secara wajib untuk produk industri dalam negeri telah dilaksanakan melalui
sertifikasi produk penggunaan tanda SNI, sedangkan pengawasan mutu secara wajib
untuk beberapa produk industri bertujuan ekspor telah dilaksanakan melalui
sertifikasi produk penggunaan tanda SNI
atau sertifikasi mutu produk.
Dalam rangka
memberikan perlindungan terhadap masyarakat dan kesiapan menghadapi globalisasi
perdagangan maka diperlukan adanya perangkat hukum nasional di bidang
pengawasan mutu produk impor dan pengawasan mutu produk yang beredar di pasar
dalam negeri.
3.
Kebijaksanaan Pemerintah berkaitan dengan
Penerapan SNI dan IS 9000 bagi Produk Industri
Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan Republik Indonesia Nomor 108/MPP/Kep/5/1996 dan Nomor
164/MPP/Kep/6/1996, Pusat Standardisasi dan Akreditasi menyelenggarakan
Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI terhitung sejak tahun 1994 bagi produk
yang termasuk dalam penerapan SNI secara sukarela maupun wajib (lihat table 1
dan 2).
Pada dasarnya prinsip yang digunakan dalam Sertifiasi
Produk Pengunaan Tanda SNI adalah jaminan konsistensi mutu produk yang
dihasilkan oleh perusahaan harus memenuhi persyaratan SNI yang diacu. Sehingga
ada 2 (dua) aspek yang harus dipenuhi oleh perusahaan untuk memperoleh
sertifikat produk penggunaan tanda SNI.
Pertama, jaminan konsistensi mutu dilaksanakan melalui
penggunaan salah satu modul sistem mutu, yaitu:
Modul
I - Modul
Pernyataan Diri Pedoman DSN 50
Modul
II - Modul
Jaminan Mutu Produk SNI.19-9003 (ISO 9003)
Modul
III - Modul
Jaminan Mutu Produksi SNI.19-9002 (ISO 9002)
Modul
IV - Modul
Jaminan Mutu Menyeluruh SNI.19-9001 (ISO 9001)
Modul
V - Modul
Jaminan Mutu Standar Sistem Mutu selain seri SNI.19-9000 (ISO 9000)
Bagi
perusahaan yang menggunakan Modul I, pengawasan sistem mutu dilaksanakan oleh
Pusat Standardisasi dan Akreditasi. Sedangkan bagi perusahaan yang menggunakan
Modul II sampai V, sertifikasi sistem mutu dilaksanakan oleh Lembaga
Sertifikasi Sistem Mutu yang terakreditasi (lihat tabel 3).
Kedua, jaminan pemenuhan persyaratan SNI
yang diacu dilaksanakan melalui pengujian mutu produk sesuai SNI. Pengujian
mutu produk ini dilaksanakan oleh Laboratorium Penguji (lihat Tabel 4 dan 5)
atau Lembaga Inspeksi Teknis yang terakreditasi dan ditunjuk oleh Menteri
Perindustrian dan Perdagangan.
Adapun perkembangan Sertifikasi Produk
Penggunaan Tanda SNI sejak tahun 1994 sampai tahun 2000 adalah sebagaimana
berikut ini.
Tahun
|
SNI Sukarela
|
SNI Wajib
|
Total
|
1994
|
29
|
45
|
74
|
1995
|
648
|
442
|
1090
|
1996
|
8
|
130
|
139
|
1997
|
3
|
271
|
308
|
1998
|
34
|
134
|
168
|
1999
|
31
|
162
|
193
|
2000
|
17
|
125
|
142
|
Total
|
805
|
1309
|
2114
|
4.
Kesimpulan
Ada permasalahan yang timbul dalam beberapa sektor
ekonomi mengenai persyaratan standar regional atau nasional dan asesmen
konformitas yang telah dan diperkirakan dapat mencegah penetrasi produk
Indonesia ke pasar luar negeri. Hambatan non-tarif atau teknis terhadap
perdagangan ini telah mengakibatkan terhambatnya penjualan ekspor produk
Indonesia.
Di sisi lain, belum adanya perangkat hukum nasional di
bidang pengawasan mutu produk impor telah mengakibatkan belum adanya
perlindungan bagi masyarakat berkaitan dengan mutu produk impor khususnya di
bidang keselamatan, keamanan, kesehatan, dan lingkungan hidup.
Hal tersebut diatas akan memerlukan pengawasan yang
sungguh-sungguh dari pemerintah, bekerjasama dengan industri dan badan
standardisasi nasional maupun internasional untuk menjamin bahwa proses
pengembangan penetapan, dan penerapan standar dan prosedur sertifikasi yang
memperoleh pengakuan internasional akan memperkuat, dan bukan memperlemah,
pertumbuhan ekonomi Indonesia.
__________________
Referensi :
1.
Undang-undang
No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen
2.
Peraturan
Pemerintah No. 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional
3.
Surat
Keputusan MENPERINDAG No.108/MPP/Kep/5/1996 tanggal 22 Mei 1996 sebagai
pengganti SK Menteri Perindustrian No. 203/M/SK/11/1992 dan SK enteri
Perdagangan No. 22/Kp/II/1995 tentang standardisasi, Sertifikasi, Akreditasi da
Pengawasan Mutu diLingkungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
4.
Surat
Keputusan MENPERINDAG No. 164/MPP/Kep/6/1996 tanggal 21 Juni 1996 tentang
Pengawasan Mutu Secara Wajib untuk Produk Ekspor tertentu.
Tabel
1 Daftar SNI Wajib
1
|
Semen
Portland
|
SNI.15-2049-1994
|
2
|
Lembaran
Asbes Semen
|
SNI.03-2050-1990
|
3
|
Batere
Kering
|
SNI.04-2051-1990
|
4
|
Pupuk Urea
|
SNI.02-2801-1998
|
5
|
Baja
Tulangan Beton
|
SNI.07-2052-1997
|
6
|
Baja
Lembaran Lapis Seng
|
SNI.07-2053-1990
|
7
|
Balas
Lampu Fluoresen arus bolak-balik
|
SNI.04-3561-1994
|
8
|
Baja Siku
Sama Kaki Bertepi Bulat Canai Panas
|
SNI.07-2054-1990
|
9
|
Lampu
Pijar
|
SNI.04-3560-1994
|
10
|
Pipa Baja
Lapis Seng
|
SNI.07-0039-1987
|
11
|
Kawat Baja
Karbon Rendah
|
SNI.07-0040-1987
|
12
|
Elektroda
Las Terbungkus Baja Karbon Rendah
|
SNI.07-0049-1987
|
13
|
Baja Kanal
Bertepi Bulat Canai Panas
|
SNI.07-0052-1987
|
14
|
Batang
Kawat Baja Karbon-Rendah
|
SNI.07-0053-1987
|
15
|
Baja
Tulangan Hasil Canai Ulang (Rerolling)
|
SNI.07-0065-1987
|
16
|
Baja
Lembaran Lapis Seng yang diberi Lapisan Berwarna
|
SNI.07-0066-1987
|
17
|
Pipa Baja
Karbon Untuk Konstruksi Mesin
|
SNI.07-0067-1987
|
18
|
Pipa Baja
Karbon Untuk Konstruksi Umum
|
SNI.07-0068-1987
|
19
|
Pipa Union
(Conduit)
|
SNI.07-0069-1987
|
20
|
Baja Siku
Sama Kaki Bertepi Bulat Canai Panas Hasil Rerolling
|
SNI.07-0070-1987
|
21
|
Pipa Baja
Las Spiral
|
SNI.07-0071-1987
|
22
|
Bahan XLPE
Untuk Isolasi Kabel Listrik Tegangan Pengenal 1 kV sampai dengan 30 kV
|
SNI.04-2697-1992
|
23
|
Kawat
Berisolasi PVC Tegangan Pengenal 450/750 Volt (NYA)
|
SNI.04-2698-1999
|
24
|
Kabel
Berisolasi dan Berselubung PVC
Tegangan
Pengenal 300/500 Volt (NYM)
|
SNI.04-2699-1999
|
25
|
Kabel
Tanah Berisolasi dan Berselubung PVC,
Tegangan
Pengenal 0,6/1 kV (NYY/NAVY)
|
SNI.04-2701-1999
|
26
|
Kabel
Tanah Berisolasi dan Berselubung PVC, Berperisai Kawat Baja karbon Rendah
Berperisai
Kawat Baja atau Aluminium
Tegangan
Pengenal 0,6/1 kV (NYFGbY/
NAVYFGbY/NYRGbY/NAYRGbY/NYFGaY/
NAYGaY/NYRGay/NAYRGay)
|
SNI.04-2700-1999
|
27
|
Kabel
Tanah Berisolasi dan Berselubung PVC
Berperisai
pita Baja atau Aluminium Tegangan Pengenal 0,6/1 kV (NYBY/NAYBY/NYBaY/NAYBaY)
|
SNI.04-6122-1999
|
28
|
Unjuk
Kerja Daya Motor Bakar Gerak Bolak-Balik untuk Kegunaan Umum
|
SNI.05-0119-1987
|
29
|
Cara Uji
Unjuk Kerja Motor Bakar Bensin untuk Kendaraan Bermotor
|
SNI.09-0120-1995
|
30
|
Istilah-istilah
Motor Bakar Gerak Bolak-Balik
|
SNI.05-3562-1994
|
31
|
Cara
Pengukuran Debit Air
|
SNI.09-0140-1987
|
32
|
Unjuk
Kerja Pompa Pusingan
|
SNI.05-0141-1987
|
33
|
Motor
Penggerak Utama pada Pelayara Percobaan
|
SNI.09-0142-1987
|
34
|
Lembaran
Asbes Semen Rata
|
SNI.03-1027-1989
|
35
|
Lembaran
Asbes Semen Bergelomban Simetris
|
SNI.03-2050-1990
|
36
|
Aki untuk
Kendaraan Bermotor Roda Empat atau Lebih
|
SNI.09-0038-1999
|
37
|
Kabel
Fleksibel Berisolasi dan Berselubung PVC Tegangan Nominal 500 V (NYMHY)
|
SNI.04-3234-1992
|
38
|
Kabel
Fleksibel Berisolasi dan Berselubung PVC Tegangan Nominal 1000 V (NYAF)
|
SNI.04-3235-1992
|
39
|
Kabel
Fleksibel Berisolasi PVC Tegangan Nominal 1000 V (NYAF)
|
SNI.04-3226-1992
|
40
|
Kabel
Fleksibel Kembar Dua dan Kembar Tiga Berisolasi, Berselubung PVC Tegangan
Nominal 380 V (NYAF)
|
SNI.04-3237-1992
|
41
|
Kabel
Kembar Dua Sampai Kembar Lima Berisolasi, Berselubung PVC Tegangan Nominal
380 V (NYAF)
|
SNI.04-3238-1992
|
42
|
Bejana
Tekan 1 – A
|
SNI.05-3563-1994
|
43
|
Cairan Rem
untuk Kendaraan Bermotor
|
SNI.06-2768-1992
|
44
|
Informasi
Kendaraan Bermotor Roda Empat Jenis Niaga
|
SNI.09-0604-1989
|
45
|
Nomor
Identifikasi Kendaraan Bermotor
|
SNI.09-1411-1989
|
46
|
Air Minum
Dalam Kemasan
|
SNI.05-3553-1994
|
47
|
Semen
Portland Pozolon
|
SNI.15-0302-1999
|
48
|
Semen
Pozolan Kapur
|
SNI.15-0301-1989
|
49
|
Semen
Portland Campur
|
SNI.15-3500-1993
|
50
|
Ban Truk
Penumpang
|
SNI.06-0098-1998
|
51
|
Ban Truk
dan Bus
|
SNI.06-0099-1996
|
52
|
Ban Truk
Ringan
|
SNI.06-0100-1996
|
53
|
Ban Sepeda
Motor
|
SNI.06-0101-1998
|
54
|
Garam
Dapur
|
SNI.01-3556-1999
|
55
|
Berat Lapisan
Timah pada Kaleng untuk Kemasan Makanan dan Minuman
|
SNI.09-2652-1998
|
56
|
Pakan
Buatan Bagi Udang
|
SNI.01-2724-1992
|
Tabel
2 Produk Ekspor dengan Pengawasan Mutu Secara Wajib
1
|
SIR
(Standar Indonesian Rubber)
|
SNI.06-1903-1990
|
2
|
Karet Konvensional
|
SNI.06-0001-1987
|
3
|
Gaplek
|
SNI.01-2905-1992
|
4
|
Minyak
Sereh
|
SNI.06-3953-1995
|
5
|
Minyak
Nilam
|
SNI.06-2385-1991
|
6
|
Minyak
Kenanga
|
SNI.06-3949-1995
|
7
|
Minyak
Akar Wangi
|
SNI.06-2386-1991
|
8
|
Lada Putih
|
SNI.01-0004-1995
|
9
|
Lada Hitam
|
SNI.01-0005-1995
|
10
|
Pala
|
SNI.01-0006-1993
|
11
|
Fuli
|
SNI.01-0007-1993
|
12
|
Cassia
Indonesia
|
SNI.01-3995-1994
|
13
|
Kopi
|
SNI.01-2907-1992
|
14
|
The Hitam
|
SNI.01-1902-1995
|
15
|
Minyak
Kayu Putih
|
SNI.06-3954-1995
|
16
|
Minyak
Daun Cengkeh
|
SNI.06-2387-1991
|
17
|
Minyak
Pala
|
SNI.06-2388-1991
|
18
|
Minyak
Fuli
|
SNI.06-2322-1991
|
19
|
Minyak
Cendana
|
SNI.06-0009-1991
|
20
|
Panili
|
SNI.01-0010-1990
|
21
|
Kayu Lapis
Penggunaan Umum
|
SNI.0101-2704-1992
atau
Standar
Pembelian
|
22
|
Biji Kakao
|
SNI.01-2323-1995
|
23
|
Biji
Pinang Bukan untuk Obat
|
SNI.01-3450-1994
|
Tabel
3 Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu SNI 19-9000/ISO 9000
yang
terakreditasi oleh KAN-BSN
NO
|
NAMA LSM
|
ALAMAT/TELP/FACS
|
LINGKUP AKREDITASI
|
1
|
B4T – QSC
(Balai Besar Bahan dan Barang Teknik – Quality System Sertification)
|
Jl.
Sangkuriang No. 14, Bandung
Telp. 022
– 250 4828
Facs. 022
– 250 2027
|
Industri
logam hilir; industri mesin perlengkapan pabrik; industri mesin pertanian;
industri motor turbin dan mesin peralatan standar; perekayasaan industri; industri
peralatan listrik dan industri kendaraan bermotor.
|
2
|
PT.
SUCOFINDO - ICS
International
Certification Service
|
Jl. Raya
Pasar Minggu Kav. 34, Jakarta Selatan
Telp. 021
– 798 366
Facs. 021
– 798 366
|
Industri
peralatan listrik; industri karet dan produk karet; industri produk plastik;
industri produk tekstil; industri panel kayu dan penggergajian; industri
minuman ringan; industri kimia hilir; industri kendaraan bermotor; industri
logam hilir; industri peralatan elektronika; industry hasilolahan tanaman
perkebunan lainnya; jasa transpore, penyimpanan dan komunikasi; pulp, kertas
dan produk kertas (industri pulp, industri kertas dan karton); perusahaan
percetakan; konstruksi; perdagangan grosir dan eceran; reparasi kendaraan
bermotor dan barang keperluan rumah tangga.
|
3
|
BBIHP-ABIQA(Balai
Besar Industri Hasil Pertanian – Agro Based Industry Quality Assurance)
|
Jl. Ir. H.
Juanda 11, Bogor
Telp. 0251
– 324 068
Facs. 0251
– 323 339
|
Industri
hasil olahan buah-buahan, biji-bijian, sayuran dan tanaman pangan lainnya;
ikan dan sejenisnya; susu dan daging; sawit dan kelapa; teh; kopi dan coklat;
industri minuman ringan.
|
4
|
BBT – TIQA
(Balai Besar Industri Tekstil – Textile Industry Quality Assurance)
|
Jl. Jend.
A. Yani 390, Bandung
Telp. 022
– 706 214
Facs. 022
– 771 288
|
Industri
serat dan pemintalan; industri kain tekstil; industri produk tekstil;
industri mesin perlengkapan pabrik.
|
5
|
YOQA
(Yogya Quality Assurance)
|
Jl.
Sokonandi 9, Yogyakarta
Telp. 0274
– 512 929
Facs. 0274
– 563 655
|
Industri
kimia pembersih dan pelapis; industri karet dan produk karet; industri produk
plastic; industri kimia hilir lainnya; industri kulit; industri sepatu dan
alas kaki lainnya; industri barang jadi kulit; industri alat olah raga.
|
6
|
BBK – QACS
(Balai Besar Keramik – Quality Assurance Certification)
|
Jl. Jend.
A. Yani 392, Bandung
40272
Telp. 022
– 702 221
Facs. 022
– 705 322
|
Industri
perekat, industri kaca dan gelas; ndustri keramik; ndustri bahan galian non
logam lainnya.
|
7
|
Balai
Industri Semarang – BISQA (Balai Industri Semarang Quality Assurance)
|
Jl. Ki
Mangunsarkoro No. 6, Semarang
Telp. 024
-316 315
Facs. 024
– 414 811
|
Industri
makanan ternak dan hasil olahan ternak lainnya; industri minuman ringan;
ndustri minuman beralkohol danminuman lainnya; industri hasil olahan tembakau
dan bumbu rokok; industri panel kayu dan penggergajian industri kayu olahan;
industrikimia hilir lainnya; industri kimia dasar lainnya.
|
8
|
MALQA
(Mutu Agung Lestari Quality Assurance)
|
Grand
Wijaya Centre
Jl. Wijaya
II Blok E 18-19 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp. 021
– 7210280;
7210282; 7202993
Facs. 021
– 720 2994
|
Industri
kimia pupuk dan peptisida; industri kimia hilir lainnya industri pulp;
industri kertas; industri panel kayu dan pengergajian; industri kayu olahan;
industri rotan lainnya; industri hasil olahan tanaman perkebunan lainnya;
pertanian dan perikanan (industri hasilolahan sawit dan kelapa, industri
hasil olahan teh, kopi dan kakao); kulit dan produk kulit (industri sepatu
dan alas kaki lainnya); hotel dan restoran; jasa keuangan dan real estate;
jasa lainnya (sertifikasi lembaga konsultasi manajemen mutu)
|
9
|
PT. KEMA
Registered Quality Indonesia
|
Graha
Iskandar Lt. 4
Jl.
Iskandar Raya 66C Jakarta Selatan
Telp. 021
– 720 6286
Facs. 021
– 720 6270
|
Industri
mesin dan peralatan pabrik; industri peralatan listrik; industri peralatan
komunikasi; industri peralatan elektronik; industri produk plastik; industri
panel kayu dan penggergajian.
|
10
|
BPIT-IQAC
(Balai Peelitian Tekstil Jakarta Industrial Quality Assurance Certification)
|
Jl. Letjen
Soeprapto Cempaka Putih, Jakarta Pusat
Telp/Facs
: 021 – 424 44835
|
Tekstil
dan produk tekstil (sub-sektor industri tekstil dan industri produk tekstil).
|
11
|
JTK-QSC
PT. PLN (Persero)
Jasa
Teknik Kelistrikan – Quality System Certification
|
Jl. Duren
Tiga Kalibata, Jakarta Selatan
Telp. 021
– 798 3666
Facs. 021
– 7983888; 7987015
|
Peralatan
listrik dan peralatan optic (sub-sektor industri peralatan listrik) dan
penyediaan kelistrikan.
|
Tabel
4 Laboratorium Uji yang Ditunjuk
Dalam
Rangka Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI
(berdasarkan Kep. Sekjen No. 677/SJ/SK/IX/1996)
NO
|
NAMA LEMBAGA
|
NO
|
NAMA LEMBAGA
|
|
1
|
Balai Besar
Litbang Industri Bahan dan Barang Teknik Bandung
|
32
|
Laboratorium Fak. Teknik
Universitas Indonesia Depok
|
|
2
|
Balai Besar
Litbang Industri Tekstil Bandung
|
33
|
Laboratorium Sumber Daya dan Energi
Serpong
|
|
3
|
Balai Besar Litbang Industri Selulosa Bandung
|
34
|
Pusat Pengujian Mutu Barang Jakarta
Timur
|
|
4
|
Balai Besar Litbang Industri Keramik Bandung
|
35
|
Balai Pengujian dan Sertifikasi
Mutu Barang Lhokseumawe
|
|
5
|
Balai Besar Litbang Industri Logam dan Mesin Bandung
|
36
|
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Medan
|
|
6
|
Balai Besar Litbang Industri Hasil Pertanian Bogor
|
37
|
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Padang
|
|
7
|
Balai Besar Litbang Industri Kulit, Karet dan
Plastik Yogyakarta
|
38
|
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Pekanbaru
|
|
8
|
Balai Besar Litbang Industri Kerajinan dan Batik
Yogyakarta
|
39
|
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Jambi
|
|
9
|
Balai Besar Litbang Industri Kimia Jakarta
|
40
|
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Palembang
|
|
10
|
Balai Litbang
Industri Banda Aceh
|
41
|
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Pangkal
Pinang
|
|
11
|
Balai Litbang Industri Medan
|
42
|
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Bengkulu
|
|
12
|
Balai Litbang Industri Palembang
|
43
|
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Tanjung
Karang
|
|
13
|
Balai Litbang Industri Semarang
|
44
|
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Surakarta
|
|
14
|
Balai Litbang Industri Surabaya
|
45
|
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Surabaya
|
|
15
|
Balai Litbang Industri Ujung Pandang
|
46
|
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Jember
|
|
16
|
Balai Litbang Industri Ambon
|
47
|
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Singaraja
|
|
17
|
Balai Litbang Industri Menado
|
48
|
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Pontianak
|
|
18
|
Balai Litbang Industri Samarinda
|
49
|
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Palangkaraya
|
|
19
|
Balai Litbang Industri Banjar Baru
|
50
|
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Banjarbaru
|
|
20
|
Balai Litbang Industri Pontianak
|
51
|
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Manado
|
|
21
|
Balai Litbang Industri Padang
|
52
|
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Ujung
Pandang
|
|
22
|
Balai Litbang Industri Tanjung Karang
|
53
|
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Ternate
|
|
23
|
Proyek Litbang
Industri Biak
|
54
|
PT. Sucofindo Jakarta
|
|
24
|
Proyek Litbang
Industri Jayapura
|
55
|
PT. Sucofindo cabang Medan
|
|
25
|
Proyek Litbang
Industri Riau
|
56
|
PT. Sucofindo cabang Semarang
|
|
26
|
Balai Bahan DKI
Jakarta Pusat
|
57
|
PT. Sucofindo cabang Surabaya
|
|
27
|
Balai Tekstil
DKI Jakarta Pusat
|
58
|
PT. Sucofindo cabang Banjarmasin
|
|
28
|
PT. PLN (Persero) Jasa Teknis
Kelistrikan Jakarta Selatan
|
59
|
PT. Sucofindo cabang Samarinda
|
|
29
|
Balai Perikanan Jakarta Utara
|
60
|
PT. Sucofindo cabang Laboratorium
Sangata
|
|
30
|
PT. Biro Klasifikasi Indonesia
Jakarta Utara
|
61
|
PT. Sucofindo cabang Bandar Lampung
|
|
31
|
Puslitbang KIM-LIPI Serpong
|
62
|
PT. Mutu Agung Lestari Samarinda
|
Tabel
5 Laboratorium Uji Terakreditasi
Oleh
KAN-BSN
NO
|
NAMA LABORATORIUM UJI
|
LINGKUP AKREDITASI
|
1
|
Pusat
Pengujian Mutu Barang - Depperindag
|
Minyak
atsiri; Minyak kelapa; CPO; Lada hitam, Lada putih; Pala; Fuli; Panili;
Gaplek; Bungkil; Kopi; Kakao; Teh hitam; Teh hijau; Mikrobiologi; Tekstil;
Garmen; Mainan anak; Kayu lapis; SIR; RSS; Biji pinang; Lampu pijar; Baterai
kering.
|
2
|
Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang - Ujung Pandang Depperindag
|
Kakao;
Kopi
|
3
|
Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang - Manado Depperindag
|
Pala;
Fuli; Panili; Minyak kelapa
|
4
|
Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang - Padang Depperindag
|
SIR; Casia
Indonesia
|
5
|
Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang - Banjar Baru Depperindag
|
SIR; RSS;
Kayu Lapis
|
6
|
Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang - Lhokseumawe Depperindag
|
Kopi
|
7
|
Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang - Bengkulu Depperindag
|
SIR; Kopi;
Kakao
|
8
|
Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang - Pontianak Depperindag
|
CPO; SIR
|
9
|
Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang - Pekanbaru Depperindag
|
Minyak
kelapa; CPO; SIR; Kakao
|
10
|
Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang - Jambi Depperindag
|
SIR
|
11
|
Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang - Medan Depperindag
|
Minyak
atsiri; SIR
|
12
|
Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang - Palangkaraya Depperindag
|
Kayu Lapis
|
13
|
Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang - Jember Depperindag
|
Kakao,
Kopo; RSS
|
14
|
Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang - Surabaya Depperindag
|
Kakao,
Kopo; RSS
|
15
|
Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang - Surakarta Depperindag
|
Panili;
Teh hitam; Kopi Minyak daun cengkeh
|
16
|
Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang - Singaraja Depperindag
|
Kopi;
Kakao; Panili
|
17
|
Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang - Ternate Depperindag
|
Pala;
Fuli; Kakao
|
18
|
Balai
Besar Bahan dan Barang Teknik Deperindag
|
Genteng;
Kaca; Ubin keramik
|
19
|
Balai
Besar Industri Keramik Depperindag
|
Semen
|
20
|
Balai
Besar Teknik
|
Baja
karbon; Baja dan besi tulang
|
21
|
Balai
Besar Industri Logam dan Mesin Depperindag Bandung
|
Kulit dan
sepatu; Karet dan plastic
|
22
|
Balai
Besar Industri Kulit, Karet dan Plastik Depperindag Yogyakarta
|
Air minum
dalam kemasan; Garam konsumsi, Semen
|
23
|
Balai
Besar Industri Depperindag Padang
|
Produk
perikanan
|
24
|
Balai
Bimbingan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan Jakarta
|
Lateks;
Karet mentah; Vulkanisat; Kompon
|
25
|
Balai
Penelitian Teknologi Karet, Bogor
|
Gula;
Tetes; Bahan pembantu gula
|
26
|
Balai
Besar Industri Hasil Pertanian
|
Vaksin ND;
Vaksin rabies
|
27
|
Balai
Pengujian dan Sertifikasi Obat Hewan, Gunung Sindu Bogor
|
Kain;
Garmen
|
28
|
Laboratorium
Penguji Mutu Gula dan Bahan Pembantu-P3GI Pasuruan
|
Baja
tulang; Beton; Asbes
|
29
|
Balai
Penelitian Tekstil, Jakarta
|
Produk
perikanan
|
30
|
Balai
Penelitian Bahan DKI Jakarta
|
BBM; Gas
|
31
|
Laboratorium
Penguji Mutu Hasil PerikananDKI Jakarta
|
Minyak
atsiri; Gaplek
|
32
|
Laboratorium
proses LEMIGAS, Jakarta
|
Semen
|
33
|
PT.
SUCOFINDO SBU Laboratorium Jakarta
|
Kopi;
Gaplek; Kakao; Panili; Pala; Lada putih
|
34
|
PT.
SUCOFINDO SBU Laboratorium Ujung Pandang
|
Kopi;
Gaplek; Kakao; Puli; Pala
|
35
|
PT.
SUCOFINDO SBU Laboratorium Surabaya
|
Kopi
|
36
|
PT.
SUCOFINDO SBU Laboratorium Palembang
|
Minyak
atsiri
|
37
|
PT.
SUCOFINDO SBU Laboratorium Medan
|
Minyak
atsiri; Gaplek; Kopi; Panili; Cassia Indonesia; Kakao; RSS
|
38
|
PT.
SUCOFINDO SBU Laboratorium Semarang
|
Gaplek;
Lada hitam; Kopi
|
39
|
PT.
SUCOFINDO SBU Laboratorium Bandar Lampung
|
Kayu
lapis; Beton
|
40
|
Mutu Agung
Lestari, Jakarta
|
Kayu lapis
|
41
|
Mutu Agung
Lestari, Samarinda
|
Listrik
|
42
|
PLN Jasa
Teknik Keliastrikan, Jakarta
|
Mesin
produksi pupuk
|
43
|
Industri Peralatan
Pabrik PT. Pupuk Kaltim, Bontang Kalimantan Timur
|
Batu
kapur; Kapur bakar; Dolomit; MgCO3
|
44
|
PT.
Kapurindo Sentana Baja,Cilegon
|
Kopi;
Kakao
|
45
|
PT. PAN
Asia, Ujung Pandang
|